BENGKULU, Bengkulu Ekspress- Taman yang berada di simpang tiga Kampung Bali atau lebih dikenal simpang Sentiong akan segera dibongkar. Hal ini merupakan rencana Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Bengkulu, karena posisi taman yang menghubungkan antara Sukamerindu, Kampung Bali, dan menuju Simpang Jamik ini berada di posisi yang rawan, sehingga sering menyebabkan kecelakaan lalu lintas.
\"Kita rancang dulu apakah nanti taman di simpang ini dipertahankan atau kita buat baru. Sehingga posisinya menjadi simetris antara Sentiong, Kampung Bali dan arah ke Masjid Jamik, karena ini juga konsen dari Polres karena melihat titik ini rawan kecelakaan,\" kata Kepala Dinas PUPR Kota Bengkulu, Syafriandi ST MSi saat melakukan sidak ke simpang Sentiong yang didampingi Kasat Lantas Polres Bengkulu, AKP Agis Arya Denawan, S.IK, kemarin (6/11).
Setelah diamati, kondisi arus kendaraan di persimpangan tersebut memang tidak teratur, apalagi dari arah Kampung Bali, banyak kendaraan yang berjalan dengan kecepatan tinggi. Oleh sebab itu, ada kemungkinan nantinya taman di simpang tersebut akan dibongkar dan akan dipasang traffic light (Lampu lalulintas). Dengan harapan, arus kendaraan di simpang tersebut menjadi lebih tertib dan mengurangi risiko kecelakaan.
\"Data kecelakaan pun sudah ada di Polres, makanya saat ini Pemda kota bekerjasama dengan Polres, sehingga kota ini selain indah, juga nyaman untuk pengguna jalan,\" jelasnya.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Bengkulu, AKP Agis Arya Denawan menyampaikan bahwa angka kecelakaan di simpang itu sudah cukup banyak, dan kecelakaan yang dimaksud bukan hanya yang meninggal dunia, tetapi kerugian materil, luka berat dan luka ringan.
Pihaknya juga turut melakukan pengkajian bersama Dinas Perhubungan dan DPUPR kota, demi menciptakan kenyamanan dan keamanan para pengendara. \"Untuk itu, kami mencegah supaya ke depannya tidak terjadi kecelakaan fatal, untuk jumlahnya sudah tercatat di Polres, tapi ini menjadi perhatian dari kami bahwa setiap hari simpang ini rawan. Karena posisi bundaran taman tidak pas sehingga pengendara kurang nyaman untuk memutar atau mengarah ke jalan lain,\" sampai Agis.
Selain itu, pihak Dinas PUPR dan Kasat Lantas juga mengecek mulai dari simpang Masjid Jamik serta sepanjang Jalan Soeprapto. Hal ini berkenaan dengan rekayasa lalu lintas yakni pengubahan satu jalur (one way). Dimana, nantinya median jalan yang berada di tengah Jalan Soeprapto akan diratakan, dan arus kendaraan hanya boleh masuk dari simpang Jamik dan dari kawasan Pintu Batu satu arus menuju Simpang Lima Ratu Samban. Sedangkan dari arus kendaraan yang dari Simpang Lima harus melewati kawasan Anggut Atas untuk menuju ke Soeprapto. Rencana ini akan direalisasikan dalam APBD 2019 mendatang. (805)