\"Orang-orang Bengkulu itu religius. Lihat saja, ulang tahun provinsinya saja mengadakan tabligh akbar,\" ujar UAS saat ceramah.
Menururt UAS, Provinsi Bengkulu dalam usianya ke-50 sangat menarik. Pelaksanaan tabligh akbar dan istigasah yang diadakan di halaman masjid ini tidak lepas dari nuansa Islami. UAS pun mengaku sangat senang dengan kegiatan bernuansa Islami seperti ini. Bahkan ia berharap acara ini bisa diadakan setiap tahun.
\"Saya bangga dengan Bengkulu. Kalau di daerah lain peringatan HUT-nya mengundang artis-artis dengan pakaian \'You Can See\',\" canda UAS.
Selain itu, UAS juga mengaku sangat bangga dengan Provinsi Bengkulu yang telah Islam sejak dulu kala. Sebab, pada batik khas Bengkulu, yakni Batik Besurek, terdapat motif kaligrafi yang merupakan tulisan Arab. UAS pun mengaku baru tahu Batik Besurek yang dalam bahasa Indonesianya bersurat ternyata kental dengan corak kaligrafi. Kaligrafi tersebut dipadukan dengan motif bunga Rafflesia yang sejak lama dipakai masyarakat Bengkulu.
\"Itu menandakan Bengkulu sudah memiliki Islam sejak lama,\" tegas UAS.
Ceramah UAS berlangsung selama sekitar 100 menit, kemudian ditutup dengan doa bersama. Setelah ceramah, UAS langsung pulang ke Jakarta, lalu langsung melanjutkan perjalanan ke Pekan Baru, Riau. (HBN)