KEPAHIANG, Bengkulu Ekspress - Desa Cinta Mandi Kecamatan Bermani Ilir menghadiri undangan jaksa Datun Kepahiang dan memberikan klarifikasi. Diketahui keterlambatan penyampaian Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) kepada BKD Kepahiang lantaran masyarakat sulit untuk melakukan pembayaran. Sehingga menyebabkan SPPT yang diberikan sulit untuk terealisasi 100 persen.
\"Pihak desa menghadiri undangan yang kita sampaikan dan telah memberikan klarifikasi, keterlambatan penyampaian SPPT kepada BKD ternyata akibat masyarakat desa setempat yang kurang kesadaran untuk melakukan pembayaran SPPT,\" ungkap Kajari Kepahiang, Lalu Syaifudin dan Kasi Datun Erwina Mea Dimatnusa, melalui jaksa Netanya Margareth, SH.
Dikatakan Neta, selain memberikan klarifikasi pihak Desa Cinto Mandi juga melakukan penyetoran SPPT senilai kisaran Rp 2 juta dari total tunggakan Rp. 12.337.768. Uang SPPT yang disetorkan sesuai dengan realisasi pembayaran yang dilakukan oleh masyarakat Desa Cinto Mandi. Dari hasil klarifikasi yang dilakukan ternyata masyarakat kurang kesadaran untuk membayar SPPT, selain itu ada juga masyarakat yang telah pindah tapi SPPT masih tercatat. \"Kita sudah terima kisaran Rp 2 juta, ternyata kendalanya memang banyak dan menyebabkan keterlambatan penyetoran ke BKD Kepahiang,\" kata Netanya.
Netanya tidak bisa merincikan berapa total uang SPPT yang harus disetor, tapi sesuai hasil kalrifikasi pihak desa siap untuk melakukan penagihan 100 persen. Terkait alasan undangan yang pertama pihak desa tidak hadir, karena ada keperluan lain yang tidak bisa ditinggalkan. \"Intinya pihak desa sudah memberikan klarifikasi dan sudah menyetor SPPT yang terealisasi untuk tahun 2017 tersebut, sisanya pihak desa berjanji akan menagih 100 persen,\" sampai Netanya.
Untuk desa lain, Ciribon Baru dan Desa Air Pesi Kecamatan Sebarng Musi dijadwalkan klarifikasi pekan depan dan surat undangan juga telah dilayangkan. \"kita minta kedua desa lain menghadiri undangan kita, sehingga SPPT 2017 tersebut tuntas 100 persen,\" demikian Netanya. (320)