BENGKULU, Bengkulu Ekspress- Pemerintah Kota Bengkulu terus melakukan pembenahan secara perlahan disetiap sektor dalam menjalankan roda pemerintah yang baik dan berkembang. Seperti yang disampaikan Sekretaris daerah kota, Marjon MPd dalam sebuah rapat yang digelar kemarin (29/10) bahwa seluruh ASN atau tenaga honorer yang memiliki latar belakang sarjana komputer atau sarjana Teknik Informatika untuk melakukan inovasi dalam pengembangan sistem informasi, yang bisa memberikan kemudahan-kemudahan bagi pemerintah kota dalam melakukan tugas-tugasnya.
\" Jadi operator kita kumpulkan untuk menyikapi kemajuan informasi teknologi. Maka kita bimbing mereka agar mampu mengolah piranti teknologi, sehingga bisa digunakan sebagai kebutuhan komunikasi baik di struktural maupun non struktural,\" kata Marjon.
Dalam hal ini ia memberikan contoh seperti membuat aplikasi khusus mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kemudahan dalam bekerja. Dan dalam waktu dekat ini Pemkot akan melakukan Evaluasi Diri dan Jabatan (Edijab) kepada seluruh pejabat eselon II, III dan IV, maka dalam proses pelaksanaan evaluasi tidak lagi secara manual menggunakan kertas pena, tetapi melalui komputerisasi atau menggunakan aplikasi sehingga bisa dilakukan di handphone masing-masing.
\" Jadi setiap orang nanti akan menilai atasannya melalui sistem online. Sehingga tidak perlu kita print out kertas sebanyak mungkin selain repot juga banyak modalnya, maka cukup melalui gadget/hp yang mereka miliki. Nah hasilnya nanti akan menjawab sendiri kompeten atau tidak kompeten terhadap penilaian jabatan itu,\" paparnya.
Menurut Marjon, selama ini Pemkot terlalu menoton dan setiap pekerjaan selalu dilakukan manual sehingga menghabiskan waktu. Dan selama ini banyak operator yang diam saja atau minim pekerjaan bahkan kemampuannya di bidang IT tidak tersalurkan maksimal, sedangkan kemajuan teknologi terus berkembang pesat. Oleh sebab itu, dalam hal ini pihaknya akan menindaklanjuti rencana ini secara serius sampai tujuan benar-benar terwujud.
Seperti contoh lagi, lanjut Marjon banyak pejabat yang tidak memiliki alamat email padahal email diciptakan untuk mempermudah dalam melakukan komunikasi seperti contoh pengiriman surat atau dokumen-dokumen penting. Terkadang ia juga mengeluhkan banyak pejabat yang mengantri menghadap atasan padahal hanya untuk menyampaikan informasi sedikit atau sekedar meminta izin, padahal bisa dilakukan jarak jauh dan cepat menggunakan teknologi sehingga pekerjaan tidak terganggu akibat kehabisan waktu melayani tamu.
\" Kedepan kita inginkan seluruh perizinan bisa melalui email atau aplikasi. Jadi tidak lagi misal mau perjalanan dinas harus ngadap saya, jadi cukup melalui aplikasi. Cukup diajukan suratnya kemudian disetujui dan tinggal berangkat,\" terangnya. (805)