KOTA MANNA, Bengkulu Ekspress – PT Bengkulu Sawit Lestari (BSL) dan Sinar Bengkulu Selatan (BS) sepertinya tidak serius dalam mewujudkan perkebunan inti perusahaan. Pasalnya sejak berdiri 2012 lalu, kedua PT tersebut wajib memiliki kebun inti 20 persen. Namun hingga saat ini belum jelas realisasinya.“ Kami menagih komitmen kedua pabrik CPO tersebut untuk memiliki kebun inti di Bengkulu Selatan,” kata asisten 1 Pemda Bengkulu Selatan, Yunizar Hasan SH MP.
Yunizar mengatakan, jika sudah ada lahan, maka diharapkan segera membuat perizinan hak guna usaha (HGU). Sehingga ke depan tidak ada permasalahan mengenai perkebunan inti tersebut. Selain itu juga sebagai bukti, jika kedua perusahaan itu serius berinvestasi di Bengkulu Selatan.
“ Saya minta dalam waktu dekat ada laporan mengenai perkembangan pembuatan perkebunan inti kelapa sawit ini,” ujarnya.
Yahun, selalu humas PT Agro Bengkulu Selatan (ABS) selaku anak perusahaan PT SBS di Desa Nanjungan mengatakan, pihaknya punya target pembuatan perkebunan inti seluas 1863 hektar. Dari target tersebut, saat ini yang sudah ada dan dikelola seluas 100 hektar. Dirinya mengaku pihak perusahaan akan terus melakukan pembukaan kebun inti PT ABS di daerah Desa Cinto Mandi dan Telaga Dalam, Pino Raya. Sehingga ke depan target tersebut bisa tercapai.
“ Kami berkomitmen agar rencana kepemilikan perkebunan inti segera terpenuhi dan akan selalu melaporkan perkembangannya ke pemda Bengkulu Selatan,” ujarnya.
Adapun humas PT BSL, Idius Safari SH mengatakan, untuk perkebunan inti PT BSL di Desa Lubuk Ladung, Kedurang Ilir seluas 2000 hektar. Adapun lokasinya di Kecamatan Pino dan kecamatan Kedurang Ilir. Dari target tersebut, saat ini sudah teralisasi seluas 600 hektar yakni 200 hektar di Kecamatan Pino dan 400 hektar di Kecamatan Kedurang Ilir. Dirinya optimis ke depan target tersebut terpenuhi.“ Saat ini kami sudah punya perkebunan inti seluas 600 hektar, ke depan kami terus berupaya agar target perkebunan inti kelapa sawit tercapai, kami akan selalu laporkan perkembangannya ke pemda Bengkulu Selatan,” ujar Idius. (369)