BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Melihat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kota sudah tak kondusif lagi melayani pencetakan e-KTP, mendapat perhatian serius dari DPRD kota. Pasalnya, sudah banyak warga yang tidak terlayani dengan baik, dan secara perlahan merugikan masyarakat baik dari segi uang, waktu dan tenaga yang jauh-jauh mengantri di Dukcapil namun bertahun-bertahun atau berbulan-bulan tak kunjung selesai.
\" Saya berharap pelayanan di Dukcapil itu lebih bagus lagi dan lebih membantu masyarakat yang susah, karena kadang-kadang masyarakat ini datang jauh-jauh misalnya teluk sepang kesini, sehingga sampai di dukcapil pelayanannya hari itu tidak dapat,\" kata Ketua DPRD kota, Baidari Citra Dewi saat melakukan konferensi pers di ruang kerjanya, kemarin (23/10).
Ia mengaku bahwa warga yang akhirnya meminta tolong dengan dirinya untuk mempercepat proses pencetakan, karena warga sudah merasa capek, harus meninggalkan jauh tempat tinggal, meninggalkan pekerjaan, ditambah lagi biaya transportasi yang dikeluarkan tanpa ada jaminan bahwa E-KTP bisa dicetak dalam waktu singkat, yang hingga akhirnya memaksa masyarakat untuk bolak-balik setiap hari.
\" Kami berharap nanti semua pelayanan tidak di Dukcapil lagi, kalau bisa dipindahkan di kecamatan. Jadi warga datang ke kantor camat masing-masing untuk merekam dan bisa langsung dicetak, sehingga tidak jauh-jauh lagi,\" terangnya.
Sekretaris Komisi I DPRD kota, Hamsi AMd menegaskan bahwa pihaknya sebagai mintra kerja dengan Dinas Dukcapil, dalam waktu dekat akan memanggil Kepala Dinas dan jajarannya dalam upaya klarifikasi dalam proses layanan. Dan ia juga berharap kepada Walikota untuk bisa mensiasati persoalan ini, karena pada dasar masyarakat diwajibkan untuk memiliki e-KTP tetapi masyarakat sendiri tidak dilayani dengan maksimal untuk mendapatkan e-KTP tersebut, sehingga tak sedikit yang akhir tidak mau lagi untuk mengurus e-KTP.
\" Kami juga sebagai wakil rakyat intinya membantu masyarakat, karena masyarakat itu sudah jenuh dengan pelayanan Dukcapil. Bolak-balik setiap hari rupanya KTP mereka belum juga selesai. Saya merasa ikut berdosa, misalnya warga teluk sepang rela meninggalkan kerja 1 hari ternyata KTP gak bisa selesai juga dihari itu, tentu sudah membuat mereka rugi karena tidak bekerja untuk menghidupi anak istri mereka makan,\" pungkas Hamsi. (805)