\"Allhamdulilah setelah rapat dengan unsur pimpinan tadi, manajemen Alfamart sudah sanggup menandatangani MoU untuk Kabupaten Bengkulu Utara yang namanya tidak Alfamart, tetapi Tomimas (Toko Milik Masyarakat),\" kata Mian.
Mian menambahkan, dalam MoU tersebut pihak Alfamart juga menyetujui bahwa 30 persen isi di dalam etalase mereka diisi oleh produk-produk unggulan dari home industri yang dimiliki masyarakat Kabupaten Bengkulu Utara.
\"Tidak hanya namanya saja diganti, tetapi 30 persen di dalam etalase penjualan mereka natinya akan diisi oleh hasil produk-produk unggulan home industri yang dimiliiki masyarakat Bengkulu Utara,\" ungkap Mian.
Bupati mengaku, hal ini dilakukanya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bengkulu Utara.
\"Karena kita tidak boleh gegabah dengan mengasih izin duluan, tidak akan bakal digubris oleh manajemen mereka. Untuk itu saya akan mendatangani MoU besok (hari ini red) untuk menyepakati 30 persen etalase mereka harus diisi dari produk-produk Sumber Agung, Padang Jaya, Giri Mulya dan juga dari home industri lainnya di Bengkulu Utara,\" terangnya.
Dengan demikian, lanjutnya, ini merupakan tantangan untuk Dinas Perindustrian BU untuk benar-benar melihat kualitas produk yang dimiliki oleh home industri di Bengkulu Utara sehingga mempunyai daya saing.
\"Sehingga otomatis pemasarannya bisa menyentuh kalangan masyarakat menengah ke atas,\" terangnya.
Lebih lanjut Mian menyampaikan, untuk titik-titiknya akan diambil di daerah perputaran ekonomi seperti di Arga Makmur, Kerkap, Putri Hijau, dan Ketahun.
\"Ini kita lakukan secara bertahap,\" pungkasnya.(cw1)