Jokowi Buka Rakernas LDII

Kamis 11-10-2018,11:55 WIB
Reporter : Redaksi Terkini
Editor : Redaksi Terkini

Meri: LDII Tawarkan 8 Program pembangunan

JAKARTA,Bengkulu Ekspress- Presiden Jokowi pagi ini membuka rakernas Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) 2018 di Pondok Gede, Jakarta Timur. Dalam pidatonya, Jokowi menjelaskan bahwa ia sungguh tidak asing dengan organisasi LDII. Sebab, banyak keluarganya yang merupakan anggota LDII. \"Masjid dekat rumah saya ada, masjid LDII ada. Gede sekali tapi belum jadi. Saudara-saudara saya itu di LDII juga ada, banyak,\" kata Jokowi di Pondok Pesantren Minhajurrosyidin, Pondok Gede, Rabu (10/10).

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menegaskan kepada seluruh peserta LDII bahwa ia sekeluarga adalah muslim. Pernyataan ini untuk meluruskan berbagai kabar miring yang menyebut ia dan keluarganya adalah PKI. Jokowi mengaku heran karena isu bahwa ia adalah PKI terus diembuskan. \"Coba di medsos, Presiden Jokowi itu PKI, astagfirullah. Sudah 4 tahun diulang-ulang. Ganti lagi, bukan Pak Jokowi tapi bapak ibunya. Lalu ganti nenek saya,\" kata Jokowi.

Ia pun menjelaskan bahwa jelang pilpres, berbagai hoax dan fitnah bertebaran di mana-mana. Jokowi mengingatkan, jangan sampai hoaks dan fitnah demi kepentingan politik ini merusak nilai-nilai yang dimiliki. \"Ini bukan nilai-nilai Indonesia, Islami yang kita miliki. Hati-hati jangan terjebak dalam politik praktis,\" kata Jokowi.

\"Jadi tema LDII untuk Bangsa ini betul. Jangan mendekati pilpres, fitnah, kabar bohong itu menjadi-jadi,\" lanjut dia.

LDII adalalah organisasi dakwah kemasyarakatan yang berdiri pada tahun 1972. LDII sebelumnya bernama Yayasan Lembaga Karyawan Islam (Yakakri) dan berganti menjadi Lembaga Karyawan Islam (Lemkari) sebelum menjadi LDII.  Hadir juga dalam Rakernas itu,

Ketua DPW LDII Bengkulu, H. Meri Sasdi M.Pd dan Sekretaris H. MIJO, M.Pd, serta beberapa pengrus lainnya.  H Meri Sasdi mengatakan Rakernas kali ini mengusung delapan pembahasan utama yang bisa menjadi usulan bagi pemerintah terkait pembangunan nasional. \"Kami mengusulkan kepada pemerintah, karena kami telah melaksanakan delapan bidang pembangunan tersebut,\" katanya.

Dia mengatakan LDII berupaya menguatkan wawasan kebangsaan dengan menanamkan nilainilai luhur Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI. Wawasan kebangsaan tersebut menjadi payung dalam pembangunan organisasi LDII supaya dapat ditularkan kepada bangsa secara masif. LDII berdakwah untuk mengajak masyarakat menjadi pribadi-pribadi yang profesional religius. Dua hal itu harus seiring sehingga masyarakat memiliki sikap profesional dan dilandasi dengan religiusitas.

Apapun profesinya, hendaknya tetap menerapkan nilai-nilai agama sehingga dapat selaras. Abdullah mengajak setiap unsur bangsa untuk bisa menerapkan dua sikap tersebut, yaitu profesional dan religius. Dia mengatakan dalam bidang pendidikan, LDII bekerja dengan visi menciptakan generasi tri sukses dengan pemahaman agama yang kuat, berakhlak mulia dan mandiri. Lembaga pendidikan di LDII umumya digabungkan dengan pesantren.

Pada bidang ekonomi syariah, dia mengatakan LDII menguatkan penguatan ekonomi kerakyatan. LDII mempelopori koperasi syariah, BMT dan usaha bersama (UB). Selanjutnya di bidang kesehatan dan herbal, LDII mendorong warganya memanfaatkan obat-obatan herbal sebagai salah satu metode pengobatan. Hal ini turut membantu pemerintah dalam menciptakan kesehatan bagi masyarakat dengan biaya yang hemat.

Terlebih lagi, umumnya produk farmasi sangat mahal dan sulit terjangkau oleh masyarakat. Keenam, LDII menerapkan program-program ketahanan pangan dengan mendorong petani menggunakan teknologi tepat guna, manajemen pertanian/pangan dan penggunaan bibit unggul yang berkelanjutan.

\"Di pesantren LDII, air wudhu digunakan untuk memelihara lele dan menyiram tanaman panganyang dikonsumsi para santri. Di tingkat rumah tangga, sampah organik digunakan untuk pupuk tanaman serta mendaur ulang sampah-sampah dalam bank sampah maupun dimanfaatkan kembali agar memiliki nilai ekonomi,\" katanya.

Ketujuh, LDII fokus menggarap bidang energi terbarukan dengan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. Pesantren di lingkungan LDII telah menggunakan pembangkit listrik tenaga surya. Pada dunia industri warga LDII memanfaatkan mikrohidro.

Terakhir, LDII menyiapkan generasi muda yang melek teknologi. \"Menyambut era industri 4.0, LDII telah menyiapkan generasi muda melek teknologi. Warga LDII telah menggunakan digital printing, kecerdasan artifisial dan berbagai piranti lunak memudahkan pekerjaan dan transaksi. LDII juga membekali warganya dengan etika media sosial dan pelatihan jurnalistik untuk menghindari hoaks dan menyebarkan informasi yang positif,\" katanya (rel/ant)

Tags :
Kategori :

Terkait