\"Drainase itu bukan bangunan hasil kegiatan kami, tapi instansi lain di tahun 2011 lalu. Kalau soal ambrolnya drainase itu kita juga sudah mendapatkan laporan dari masyarakat,\" tegas Masdar.
Hanya saja Masdar mengakui, BPBD juga melakukan kegiatan penanganan pasca bencana di lokasi yang berdekatan, akibat longsor dan drainase yang ambrol yang dilaksanakan pada bulan September 2012 lalu. \"Bangunan yang kami kerjakan kami tidak ada masalah, hingga saat ini masih dalam masa pemeliharaan oleh intansi kami,\" terang Masdar.
Sementara itu, staf BPBD RL Rizal ST dijumpai sejumlah wartawan di lokasi drainase yang ambrol, Sabtu (02/01) menerangkan, BPBD memang melakukan kegiatan perbaikan pada tahun 2012 lalu, hanya saja, lokasi perehaban yang dilaksanakan bukanlah titik lokasi bangunan yang roboh.
Melainkan, lokasi drainase yang jebol tepat di seberang jalan bangunan drainase yang roboh. \"Yang kami kerjakan tahun 2012 bukan yang ambruk itu, tapi yang diseberang jalan sana,\" ujar Rizal seraya menunjukkan lokasi bangunan yang ambrol.
Dijelaskan Rizal, saat itu, BPBD melakukan pembuatan bronjong dan melakukan rehabilitasi terhadap fisik drainase di titik yang sama dengan pembangunan. \"Kalau yang kami sudah selesai dikerjakan,\" ujar Rizal.
Penelusuran wartawan di lokasi, pembuatan bronjong dan rehabilitasi yang dilakukan BPBD RL pada September 2012 lalu, belum lama ini juga dilakukan perbaikan. Khusunya pada item pengerjaan perehaban lantai drainase.
Uniknya, Perehaban drainase hanya dilakukan pada bagian lantai saja, tetapi didinding drainase tidak di rehabilitasi. Bahkan, saat ini kondisinya telah ditumbuhi oleh rerumputan liar. \"Kalau yang lantai siring ini baru beberapa hari ini ditambal lagi pak.
Saya tidak tahu dari mana yang melakukan perbaikan lantai yang tergerus tersebut. Tetapi, bagian lantai yang baru diperbaiki tersebut merupakan titik lantai drainase yang jebol sebelum diperbaiki pada September 2012 lalu,\" ujar salah seorang warga.
Dibagian lain, Kapolres Rejang Lebong AKBP Edi Suroso, SH melalui Kasat Reskrim AKP Margopo dikonfirmasi wartawan menerangkan, pihaknya masih mengumpulkan sejumlah bukti dalam hal kerusakan irigasi yang jebol di Desa Tabarenah.
\"Kalau indikasi kerusakan irigasi karena gagal konstruksi kita pelajari dahulu, yang jelas kita akan menerima laporan masyarakat,\" tegas Kasat. (999)