AKSI pencurian ternak (Curnak) di Kabupaten Kaur khususnya sapi mulai menghantui dan meresahkan masyarakat Kaur. Hal ini dilihat dari mulai beraksinya pelaku Curnak akhir-akhir ini, bahkan dalam waktu satu minggu ini sudah empat kasus Curnak yang dilaporkan ke polisi.
“Ya dalam seminggu ini di Desa Linau ini sudah ada empat ekor sapi warga yang mati diracun dan di bantai pelaku Curnak,” kata Kades Linau Agus Setiawan, kemarin (7/10).
Dikatakan Kades, para pelaku Curnak ini biasanya menjalankan aksinya dengan memberikan makanan kepada sapi milik warga yang dibiarkan di jalan. Setelah sapi tersebut mabuk, baru oleh pelaku memotong dagingnya menjadi berbagai bagian untuk dijual. Tidak hanya itu, pelaku Curnak juga ada yang mencuri sapi dengan membantai sapi langsung di lokasi dan perutnya ditingal pelaku.
“Kalau yang terakhir kemarin sapi warga Desa Air Long yang dicuri dengan cara dibantai dan hanya perutnya disisahkan. Maraknya Curnak ini saya selalu himbau kepada peternak agar tetap waspada,” imbau Kades.
Terkait dengan maraknya Curnak ini, Kapolres Kaur AKBP Sisman Adi Pranoto SH S IK melalui Kapolsek Maje Ipda Bharatungga Dharuning Pawuri STK kembali mengimbau kepada warga Kaur khususnya di wilayah hukum Polsek Maje agar tetap selalu waspada akan para pelaku Curnak. Mengingat akhir-akhir ini pelaku pencurian ternak marak terjadi di Kabupaten Kaur.
“Warga diminta agar tetap waspada, dan kita kita sama-sama saling berkerjasama dengan masyarakat, karena tanpa adanya kerjasama kita sulit mengungkapnya. Makanya jika ada melihat yang mencurigakan langsung laporkan ke kita,” himbaunya.
Ditambahkan Kapolsek, terkait maraknya kasus Curnak yang belakangan ini marak di Kaur yang cukup meresahkan warga. Jajaran Polsek Maje bersama Polres Kaur masih terus mengembangkan kasus curnak tersebut, terutama sapi.
“Para pelaku Curnak ini masih kita terus selidiki, termasuk penadahnya Curnak ini. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini dapat segera kita ungkap,” jelas Kapolsek.(618)