Kekurangan Infrastruktur

Selasa 02-10-2018,09:20 WIB
Reporter : redaksi2
Editor : redaksi2

TRANSMIGRASI

MESKIPUN sejumlah lokasi transmigrasi di Kabupaten Rejang Lebong telah berdiri sejak beberapa tahun terakhir, namun warga transmigrasi masih mengeluhkan kurangnya infrastruktur di kawasan transmigrasi yang mereka tempati.

\"Hingga saat ini yang masih banyak dikeluhkan oleh warga transmigrasi kita adalah masih minimnya infrastruktur,\" sampai Kepala Bidang pengembangan kawasan transmigrasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Rejang Lebong, Adi Maryanto saat dikonfirmasi Senin (1/10) kemarin.

Dijelaskan Ady, salah satu kawasan transmigrasi yang masih minim infrastruktur tersebut seperti dikawasan trans Bukit Merbau Kecamatan Padang Ulak Tanding.

Menurut Ady, infrastruktur yang paling banyak dikeluhkan oleh warga transmigrasi adalah jalan. Dimana menurutnya kondisi jalan menuju kawasan transmigrasi seperti trans Bukit Merbau masih dikatakan belum layak. Belum maksimalkan infrastruktur jalan tersebut, karena memang lokasi transmigrasi yang berada diperbukitan sehingga menurutnya kemungkinan Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong masih kesulitan untuk membangun infrastruktur terutama jalan.

\"Sebagian besar jalan menuju kawasan transmigrasi masih tanah, meskipun sebelum ada beberapa yang sudah dilakukan pengerasan, namun karena tidak dilanjutkan pengaspalan sehingga kembali rusak,\" paparnya.

Selain infrastruktur jalan, masalah lain yang dikeluhkan warga transmigrasi adalah ketersediaan air bersih. Meskipun dalam program transmigrasi tersebut telah disediakan alat untuk menyedot air, namun belum memenuhi secara maksimal kebutuhan air bersih warga transmigrasi.

\"Untuk penyedia air bersih, memang ada alat penyedit airu, namun karena Satker bukan dikita jadi warga transmigrasi terkendala dengan bahan bakar, sehingga untuk memenuhi kebutuhan air warga banyak memanfaatkan air sungai,\" terang Ady.

Terkait dengan kendalan tersebut, Ady mengaku pihaknya sudah melakukan pengajuan dimana dalam realisasinya tahun 2018 ini telah dibangun jalan rabat beton sepanjang 360 meter dikawasan Trans Bukit Merbau sedangkan untuk kebutuhan air bersih pihaknya akan mengajukan ke Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi.

\"Untuk air bersih nanti akan kita bangun dengan memanfaatkan sistem gravitasi yaitu mencair sumber air yang lebih tinggi kemudian dialirkan melalui perpipaan,\" demikian Ady.(251)

Tags :
Kategori :

Terkait