BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Siapa bakal calon wakil gubernur (wagub) masih terlalu dini untuk dibahas. Namun, pasca Mahkamah Agung (MA) menolak kasasi Gubernur Non Aktif Ridwan Mukti, maka proses mengisian kursi wakil gubernur menjadi perbincangan menarik. Selain muncul tokoh-tokoh parpol, tokoh non parpol juga layak menjadi altertif untuk mendampingi Dr H Rohidin Mersyah MMA.
Pengamat Politik Universitas Bengkulu (Unib), Drs Azhar Marwan MSi mengatakan, kader di luar parpol pengsung menjadi pilihan yang tepat, jika dirasa kader parpol tidak memenuhi ketentuan untuk menjadi wagub Bengkulu. \"Parpol tidak perlu memaksakan jika tidak ada kader yang mampu menjawab visi misi gubernur dan wagub yang sudah ada,\" terang Azhar kepada Bengkulu Ekspress, kemarin (27/9).
Dijelaskan, latar belakang bisa diambil dari berbagai bidang. Bisa dari basic pengusaha, akademisi, tokoh perempuan maupun tokoh agama. Sebab, langkah menilai latar belakang itu menjadi hal penting. Sebab tantangan ke depan dalam sisa jabatan ini sangat berat. Terutama target merealisasikan janji kampanye yang telah ditunggu oleh masyarakat. \"Bagi pak Rohidin, bukan persoalan yang mudah untuk mencari sosok figur yang tepat,\" paparnya.
Berbagai nama di luar kader parpol telah bermunculan. Seprti dari kalangan akademisi, ada nama Rektor Universitas Bengkulu Ridwan Nurazi, Rektor UMB Ahmad Dasan, Rektor Unihaz Bengkulu Yulfiperius. Lalu dari tokoh masyarakat ada nama, Herman Malik dan Efendi. Tokoh perempuan Retno Agustina Ekaputri, tokoh agama H Rohimin dan pengusaha Agung Toyota Bengkulu Meriani.
Menurut Azhar, antusiasme masyarakat Bengkulu menunggu siapa nama yang akan mendampingi Rohidin Mersyah sebagai calon wagub disisa masa jabatan beliau, merupakan sebuah kewajaran. Karena sudah terlalu lamanya Rohidin Mersyah menjabat Plt Gubernur Bengkulu. \"Berbagai alternatif tentu harus difikirkan secara matang oleh parpol pengusung,\" tambahnya.
Azhar menegaskan, kriteria orang yang tepat mendampingi Rohidin Mersyah ialah, orang yang telah memahami tentang pemerintahaan. Lalu pengalamannya luas dari sisi akademis dan jaringan di luar, termasuk matang dalam politik. Sehingga ketika orang-orang dari kreteria itu didapatkan nanti, maka setelah menjabat tidak perlu harus berlajar lalu dalam memimpin.
\"Jadi yang dipikirkan nanti ialah kerja, bukan belajar terus. Karena akan habis waktu jika terus berlajar. Sementara program sudah menumpuk untuk direalisasikan,\" kata Azhar.
Rektor Unihaz Bengkulu. Dr Ir Yulfiperius mengatakan, dirinya siap jika memang parpol pengusung memilih namanya untuk menjadi Wagub mendampingi Rohidin Mersyah. Sebab, menurutnya pengabdian untuk pembangunan daerah menjadi hal penting untuk dilakukan.
\"Jika memang demikian, tentu apa yang tujuan kita membangun Bengkulu, bisa kita lakukan secara bersama,\" ujar Yulfi.
Untuk saat ini, Yulfi mengaku memang fokus membangun SDM yang berkualitas. Tujuannya tentu, agar putra-putri terbaik Bengkulu bisa menjadi formula untuk ikut membangun daerah. \"Membangun Bengkulu ini bisa dari semua sisi. Baik dari SDM-nya maupun pembangunan fisiknya,\" paparnya.
Seperti diketahui, Yulfi dari daerah minang ini sudah bertahun-tahun di Bengkulu, memimpin Universitas tertua di Bengkulu. Jebolan-jebolan universitasnya juga banyak diakui keahliannya. Sehingga nama Yulfi sendiri, menjadi pertimbangan parpol untuk mengusungnya. \"Insyallah, kalau semua siap, tentu kita juga siap. Kuncinya satu untuk Bengkulu,\" pungkas Yulfi.
Sementara itu, Ketua DPW Partai Nasdem Provinsi Bengkulu, Dedy Ermansyah mengatakan, partainya belum ada menentukan sikap siapa yang akan diusulkan menjadi calon wagub. Berbagai alternatif bisa dilakukan, mulai dari kader parpol maupun orang yang diluar kader parpol. \"Bisa saja kita ambil dari luar kader maupun dari kader sendiri,\" papar Dedy.(151)