SEGINIM, Bengkulu Ekspress – Petani sawah Kecamatan Seginim Kabupaten Bengkulu Selatan (BS), kembali meresahkan kondisi saluran irigasi. Pasalnya, meskipun baru selesai dibangun, namun airnya tidak maksimal masuk ke sawah. Hal ini lantaran banyaknya kolam air desa (KAD) yang mengambil air dari saluran irigasi dengan membuat bendungan sendiri, atau menghadang saluran air.
“Akhir-akhir ini kembali marak KAD membuat bendungan sendiri untuk sumber air kolam,” keluh Yaduk, salah seorang warga Seginim.
Yaduk mengatakan, tujuan utama dibangunnya irigasi di Seginim dengan menghabiskan dana miliaran rupiah untuk mengairi sawah petani. Hanya saja, setelah dibangun, pemilik KAD kembali membandel. Padahal sebelumnya pemilik KAD sudah dilarang membuat bendungan sendiri. Akibatnya, sawah di dataran Air Putih, Padang Miling Sebatang, Kulus, Tebat Batuan dan Senayau yang jumlahnya ratusan hektar bahkan bisa mencapai ribuan hektar kekurangan air.
“Kami minta Pemda Bengkulu Selatan dapat menertibkan KAD di Seginim, sebab jika dibiarkan maka sawah-sawah petani terancam kekurangan air,” harap Yaduk.
Dodo Zulkan, anggota DPRD Bengkulu Selatan membenarkan banyaknya KAD yang mengambil air dari saluran irigasi dengan membendung sendiri saluran, sehingga air tidak maksimal mengambil ke bagian hilir. Pada akhirnya sawah di bagian hilir kekurangan air. Oleh karena itu, dirinya meminta instansi terkait dapat segera turun dan menertibkan KAD yang bandel tersebut.
“Saya sudah cek dan betul memang banyak KAD yang sumber airnya dengan membendung saluran air, saya minta instansi terkait dapat turun ke lapangan dan menertibkan KAD yang membandel,” ujar Dodo sapaan akrab politisi partai Nasdem Bengkulu Selatan ini. (369)