TAIS, Bengkulu Ekspress - Sejumlah bangunan liar di kawasan simpang Enam, Kota Tias semakin hari semakin menjamur. Berupa bangunan semi permanen serta tanam tumbuh yang dibangu n dan ditanami warga. Terkait hal ini, dalam waktu dekat Pemda Seluma, segera memanggil 43 warga yang teridentifikasi menduduki lahan milik Pemda Seluma tersebut.
“Di kawasan Lubuk Lintang dan Napal lahan Pemda yang paling banyak diduduki warga. Hasil identifikasi keseluruhannya berjumlah 43 titik,\'\' ujar Kepala Bagian Administrasi Pemerintahan, Sekretariat Pemda Seluma Nopetri Elmanto MSi kepada BE kemarin (19/9).
Pendirian bagunan semi permanen di kawasan lahan milik Pemda Seluma itu, jelas sudah dilarang. Hanya saja sejumlah warga tetap saja membandel. Tidak menghiraukan imbauan yang sudah terpasang di setiap lahan milik Pemda Seluma. Termasuk juga menanami lahan tersebut dengan tanam tumbuh.engkulu “Kita mengangendakan pemanggilan satu persatu warga yang mengelola aset pemda itu,” imbuhnya.
Pemanggilan warga itu dilakukan setelah dilakukan rapat bersama Camat Seluma Kota dan Camat Seluma Timur, kemarin (19/9). Rapat itu juga melibatkan Lurah Talang Sali, Lubuk Lintang, Napal, Padang Merbau, Bunga Mas dan Sembayat, serta tokoh masyarakat desa setempat.
“Ada beberapa warga menyatakan mereka menduduki lahan milik Pemda dengan dalih mereka belum menerima ganti rugi. Disisi lain ada juga warga yang sudah melakukan pinjam pakai lahan itu untuk dimanfaatkan,” sampainya.
Nopetri menambahkan, agar pencaplokan lahan milik Pemda Seluma, tidak meluas. Lurah dan dan camat diingatkan tidak boleh lagi mengeluarkan surat menyurat terkait lahan yang dipastikan milik pemda. Pasalnya, beberapa diantaranya ada lahan pemda yang hendak dijual, sehingga hal tersebut tidak bisa dilakukan. Alasan lain adalah lahan yang hendak di jual belum diganti rugi.
Diketahui, jika lahan milik Pemda Seluma yang sudah dibangun oleh warga itu, antara lain di Simpang Enam, diketiga sisi yang ada, antara lain di depan Masjid Baitulfalihin, sebelah kantor Camat Seluma, di depan taman kota, jembatan layang. Beberapa lahan lainnya ada yang ditanami sawit oleh warga tersebut. Seperti pada sebelah kantor PKPSDM yang baru dan di sebelah dinas pertanian Seluma yang sudah di tanamkan sawit. “Untuk lahan yang ditanami sawit dahulunya sudah diganti rugi, namun tetap saja masih di tempati sebagai kebun oleh warga,” sampainya.(333)