TAIS, Bengkulu Ekspress - Unsur pimpinan DPRD Kabupaten Seluma, menyoroti dugaa pencabulan terhadap 8 siswa SD yang dilakukan oknum guru honorer di sekolah para murid itu bersekolah. Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Seluma Okti Fitriani Spd Mpd mengatakan, tindak asusuila terhadap siswi SD itu, perkara serius dan harus menjadi perhatian khusus Dinas Pembernayaan Perempuan Anak dan Keluarga Berencana (PPAKB) Kabupaten Seluma dan Pemerintah Kabupaten Seluma.
\"Ini permasalahan yang sangat serius. Menurut saya ini sudah tidak bisa ditoleransi lagi. Pemerintah Kabupaten Seluma harus turun tangan menangani kasus seperti ini. Terutama untuk psikologis dari anak-anak yang menjadi korban,\" ujar Okti.
Menurut Mantan Anggota KPU Provinsi Bengkulu ini, korban yang telah mencapai delapan orang sangat luar biasa. Harus ada penanganan khusus dari pihak terkait. Terutama untuk memulihkan psikologis korban. Bukan hanya kepolisian yang harus gencar menangani perkara tersebut. Diperlukan juga peran dinas terkait, untuk melakukan sosialisasi terhadap perlindungan anak dari tindak kejahatan seksual maupun kekerasan lainnya.
Okti menambahkan, kasus seperti ini memang harus ada pencegahannya. Dengan upaya sosialisasi kepada masyarakat maupun sekolah untuk menjaga anak-anak. Tidak hanya anak perempuan saja, anak laki-laki pun juga harus dilindungi. Karena kasus sodomi tidak hanya terjadi sekali namun sudah kesekian kalinya.
\"Memang kabupaten Seluma masih tinggi untuk kasus kekerasan terhadap anak. Penanganan tindak asus8la harus diseriusi. Jika perlu disekolah juga harus ada circuit closed television (CCTV) guna perlindungan terhadap anak. Orang tua pun juga harus melakukan penjagaan dengan baik terhadap anak-anaknya, agar tidak menjadi korban dari kejahatan seksual.(333)