Pelindo Perlu Solusi Permanen
BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu, Jonaidi SP mengatakan, langkah PT Pelindo II Bengkulu melakukan pengerukan alur membuat rugi negara. Sebab, pengerukan alur itu selalu dilakukan setiap tahun. Sementara solusi permanen mengjaga alur agar tidak dangkal tidak pernah dilakukan oleh PT Pelindo.
\"Kalau keruk terus itu buat rugi negara saja. Harusnya itu ada solusi permenan, jadi tidak dijadikan ladang keruk saja,\" ujar Jonaidi kepada Bengkulu Ekspress, kemarin (30/8).
Dikatakannya, sekali pengerukan saja, Pelindo II Bengkulu melalui anggaran negara tidak kurang dari Rp 40 miliar dihabiskan pertahun. Jika anggaran itu digunakan untuk kebutuhaan lain, maka Bengkulu bisa lebih maju dalam memanfaatkan pelabuhaan. Belum lagi proses pengerukan membutuhkan waktu lama.
\"Proses keruk ini lama prosesnya. Sehingga menggangu aktifitas pelabuhaan. Dampaknya, kapal besar tidak bisa masuk dan barang-barang ke Bengkulu jadi mahal. Seperti semen, BBM hingga kebutuhaan lain,\" tuturnya.
Jika tidak ada solusi permanan, maka tidak ada pilihan lain pengerukan terus dilakukan. Pihak dewan, sebelumnya juga telah mendatangi Pelindo pusat agar bisa mencari solusi tersebut. Baik itu dengan membangun tembok penahaan gelombang, maupun membuat pemecah gelombang, agar pasir-pasir tidak masuk ke alur pelabuhaan. \"Kami sudah mendesak ini, agar dicari solusi. Jangan terus-terusan seperti ini,\" tambah Jonaidi.
Ketika alru tersebut tidak terus terjadi pendangkalan, maka efek Bengkulu tentu akan semakin baik. Para investor juga akan betah melakukan proses ekspor dan impor ke Bengkulu. Termasuk transhipment di kolam pelabuhaan juga bisa dilakukan. \"Jika transhipment ini bisa di pelabuhaan, tentu akan ada PAD untuk Bengkulu. Jadi kita minta Pelindo untuk berfikir keras tentang ini,\" tandasnya. (151)