BENGKULU TENGAH, Bengkulu Ekspress- Menjaga kesehatan agar tetap prima, seluruh jemaah calon haji (JCH) asal Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) disarankan untuk menggunakan alat pelindung diri (APD). TPHD Provinsi Bengkulu Bidang Pelayanan Kesehatan, H Kurniawan Arianto AMd Kep SKM MPa mengatakan, APD harus selalu digunakan oleh JCH saat proses ibadah wukuf di Arafah, Mabit di Mudzalifah dan melompar jumrah di Jamarat yang notabenenya memerlukan kondisi kesehatan yang baik.
\"Puncak ibadah haji di Arafah, Mudzalifah dan Mina akan berlangsung pada tanggal 8-13 Dzulhijah 1439 Hijriah atau tanggal 20-25 Agustus 2018,\" ungkap Kurniawan.
Lebih lanjut, Kurniawan mengatakan, jenis APD yang disarankan ada beberapa jenis. Meliputi, payung untuk penahan sengatan matahari yang sangat terik, masker, kacamata hitam, botol berisikan air minum yang bisa dimanfaatkan untuk menyemprot wajah serta alas kaki.
\"Penggunaan APD merupakan upaya menghindari agar JCH tak mengalami cidera atau menderita sakit,\" tandasnya.
Senada dengan disampaikan, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng), H Sipuan SAg MM melalui Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), DR Rusman Saleh MPd. Ia mengatakan, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, tim pendamping telah memberikan peringatan kepada JCH untuk tidak memaksakan diri untuk beribadah. Salah satunya adalah untuk tidak memaksakan diri salat di Masjidil Haram.
Saat ini, kata Rusman, suasana di Masjidil Haram sudah mulai memasuki puncak. Bahkan, jika jemaah tiba di Masjidil Haram 2 jam menjelang masuknya waktu salat, jemaah tersebut tak diperbolehkan lagi untuk memasukii masjid dikarenakan kapasitas terbatas (sudah penuh).
Karena itulah, jemaah asal Kabupaten Benteng disarankan untuk tidak beribadah di Masjidil Haram karena dikhawatirkan akan mengganggu kesehatan. \"Sebagai solusinya, pihak hotal telah menyiapkan lokasi untuk menunaikan ibadah salat,\" jelas Rusman.(135)