Antrean Sawit Menumpuk

Selasa 07-08-2018,11:00 WIB
Reporter : redaksi2
Editor : redaksi2

TANJUNG KEMUNING, Bengkulu Ekspress - Ditengah anjloknya harga Tandan Buah Segar (TBS) Sawit, panen yang melimpah dan sementara pabrik CPO yang ada cuma ada dua unit, yakni di Tanjung Kemuning dan Kecamatan Nasal, membuat sawit menumpuk. Terlihat antrean truk pengangkut TBS, salah satunya di PT Anugerah Pelangi Sukses (APS) di Desa Beriang Tinggi Kecamatan Tanjung Kemuning.

TBS sendiri menurut pihak PT APS, sampai kemarin masih membeli dengan harga Rp 1.080 per kilogramnya. Namun mereka tidak tahu harga di para pengumpul, sebab itu tergantung kesepakatan antara pemilik buah dengan pengumpul TBS sendiri. Ada yang menerapkan membeli dijalan raya ada juga yang membeli di bawah batang sawit, sehingga wajar harganya berbeda-beda.

“Sampai saat ini kita tetap membeli dengan harga Rp 1.080, belum ada penurunan ini sudah dilakukan sejak beberapa bulan terakhir,” kata Humas APS, Erwin.

Dikatakannya, mengenai penumpukan mobil yang mengantre masuk di pabrik, diakuinya sudah berlangsung sebulan terakhir ini. Hal ini lantaran salah satu penyebabnya banyaknya masuk TBS dari para pengumpul. Sehingga tak ada pilihan lain selain antre menunggu giliran membongkar TBS. “Pabrik juga ada kapasitasnya, malam hari kita tak lembur selain itu bongkar sawit tentunya harus ditimbang dan disortir,” terangnya.

Ditambahkannya, penyebab lain yang memperlambat proses bongkar muat sawit menurut Erwin, diantaranya banyak mobil yang menggunakan mobil Truk biasa atau bak kayu. Sehingga proses bongkar muatnya jadi lamban, berbeda dengan mobil menggunakan sistem hidrolik alias dump truk, maka proses pembongkarannya lebih cepat. “Kita juga tak bisa cepat-cepat kembali kepada kapasitas pabrik yang ada,” tutupnya.

Di lain sisi, humas PT Ciptamas Bumi Selaras (CBS) Drs Arjun Tahuri, menegaskan, sampai saat ini pabrik CPO milik CBS tetap beroperasi, bahkan dia memastikan harga beli dengan pihak APS nyaris sama. Selain itu juga tak ada pilah-pilah dalam membeli TBS. Dia juga mengaku terjadi penumpukan antri disaat jam kerja.  “Bedanya dikita pabrik tidak buka hari minggu, sehingga kalaupun ada penumpukan antri hanya Senen sampai Sabtu saja,” ujarnya.

Ditambahkannya, PT CBS juga menegaskan tidak ada pilah-pilah dalam membeli TBS, hanya nanti tetap dilakukan sortir buah oleh petugas, tandan dengan kandungan buah agak sedikit tentu harganya akan berbeda dengan kualitas unggul. Pabrik dengan kapasitas 800 ton per hari ini, menurutnya sampai saat ini masih aktif dan menghasilkan CPO. “Kita tetap buka tidak ada larangan untuk menjual TBS baik langsung petani maupun dari pengumpul,” tandasnya. (618)

Tags :
Kategori :

Terkait