Lima Kecamatan Rawan Jembrana

Sabtu 04-08-2018,16:00 WIB
Reporter : Redaksi Terkini
Editor : Redaksi Terkini

TALO, Bengkulu Ekspress- Agar virus jembrana yang menyebabkan sapi mendadak tidak meluas, Dinas Pertanian Kabupaten Seluma melalui Bidang Peternakan memastikan mulai mendata sapi bali milik warga. Pasalnya, sejauh ini ada 5 kecamatan di Kabupaten Seluma, rawan terserang Virus Jemberana.

“Kita sudah melakukan pendataan terhadap sapi warga di Kecamatan Talo dan Ilir Talo. Virus jembrana berpeluang berkembang pada sapi warga yang tidak dikandangkan,” ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Seluma Marah Halim SP MP MSi melalui Sekretaris Ir Marvem Siswanto kepada Bengkulu Ekspress kemarin (3/8).

Sejumlah kawasan yang rawan ikut terkena virus jembrana antara lain, Seluma Barat, Seluma Timur, Seluma Selatan dan Ilir talo dan Talo.  Selain itu, upaya lainnya yang dilakukan berkoordinasi dengan Dinas Peternakan Provinsi Bengkulu. Guna melakukan pemberian vaksin dalam skala besar terhadap hewan ternak sapi warga di dua kecamatan yang terserang virus jembrana. Termasuk berkoordinasi terkait ketersediaan vaksin guna mengatasi jembrana meluas.

Berdasarkan hasil pengecekan tim dari Dinas Pertanian (Distan) ke lapangan, rata-rata sapi milik peternak di dua desa tersebut sering dilepasliarkan. Padahal seharusnya sapi dikandangkan, terutama pada malam hari. Kemudian sapi yang mati itu ternyata sapi yang didatangkan dari luar Kabupaten Seluma. Padahal sejak 2 bulan yang lalu Dinas Pertanian sering mengimbau para peternak agar tidak membeli sapi dari luar yang tidak terjamin kesehatannya. Meski demikian, Dinas Pertanian tetap memberikan bantuan kepada peternak yang sapinya positif terserang virus jembrana. Dengan cara menyuntikkan vitamin untuk kekebalan tubuh sapi, serta meningkatkan nafsu makannya.

“Kesalahan yang dilakukan oleh peternak karena selama ini banyak sapi yang dilepasliarkan, tidak dikandangkan sehingga tidak terpantau oleh petugas dari Dinas Pertanian,” ujarnya.

Setiap peternak yang membeli sapi dari luar daerah, diwajibkan berkoordinasi dengan petugas kesehatan hewan di Dinas Pertanian, agar petugas akan melakukan pemeriksaan layak dan tidaknya sapi tersebut dibeli dan diternakkan warga. Jangan sampai dengan harga murah peternak tergiur tidak memikirkan dampak kedepannya. “Kita harapkan kerja sama peternak juga mengingat dampak akan virus jembrana membahayakan jika lambat dan tidak di tindak lanjuti,” ujarnya.

Diketahui, bulan lalu Virus Jembrana kembali menyerang ternak sapi milik warga di Kabupaten Seluma. Terbaru ditemukan dua ekor sapi milik warga di Kecamatan Talo, mati secara mendadak. Bahkan, terjangkit virus Jembrana juga diperkuat dengan hasil pengecekan laboratorium Veteriner di Provinsi Lampung yang menegaskan dua ekor sapi bali yang mati tersebut sudah terjangkit virus.

Dijelaskan, hal serupa juga sudah terjadi tahun lalu dan juga menyebabkan ternak warga mati. Kematian sapi bulan lalu ini bisa menjadi pembelajaran bagi peternak lainnya untuk tidak melepas liarkan ternak mereka. Karena lebih besar peluang terjangkit virus ini. (333)

Tags :
Kategori :

Terkait