Sawahlunto – Terobosan hebat dilakukan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Kumbayau Maju Bersama, di Sawahlunto, Sumatera Barat. Jika tak ada aral merintangi, usaha nagari ini, komoditas pertanian, akan segera menembus negara lain.
“Tiga negara tujuan, India, Turki dan Nepal,” kata Direktur Bumnag Kumbayau F. Ferdi Datuk, kemarin.
Komoditas yang akan diekspor berupa pinang. Tiga negara tujuan tersebut, kata Ferdi, sudah ada yang akan menerimanya. Permintaan, minimal 20 ton dalam setiap kali pengiriman, “Insyaallah, kita siap untuk memenuhi permintaan tersebut,” katanya. Tindaklanjut dari kesiapan tersebut, Ferdi menyebutkan, pihaknya kemudian mengembangkan kerjasama dengan PT. Pos Indonesia.
Perusahaan negara dan perusahaan milik nagari tersebut akan bermitra dalam konteks pengiriman dan administrasi pengiriman. Komitmen kerjasama dengan PT. Pos Indonesia Regional Sumbar, Riau, Jambi. Pembicaraan dan kesepakatan terkait dengan Invoice, Packing List, Shipping Instruction dan MSDS untuk ekspor komoditi Pinang ke India, Nepal dan Turki.
Ferdi menyebutkan pula, sekali pun bekerjasama dengan Bumdes Kumbayau, juga dibuka kerjasama dengan unit usaha lain, termasuk Bumnag atau Bumdes lain, terutama dalam penyediaan bahan baku. Khusus di Sawahlunto, Pariaman dan Mentawai, menggunakan istilah Bumdes.
Bumdes Kumbayau Maju Bersama, di Kota Sawahlunto, termasuk salah satu Bumdes Model di Sumbar, dan segara menuju Bumdes Percontohan Nasional. Banyak usaha yang sudah dikembangkannya. Saat ini, Bumdes memiliki Bank Desa Kumbayau.
Bank Desa Kumbayau dikembangkan dengan pengembangan model dari kearifan lokal desa, bukan seperti bank konvensional pada umumnya, dimana simpanan pada bank desa ini dalam bentuk kerjasama permodalan untuk usaha dengan bagi hasil sebesar 5 persen nilai permodalan.
Sementara pinjaman boleh dibayar dengan cara bayar tunai atau non tunai memakai komoditi hasil bumi seperti Pinang, Coklat, kemiri, kelapa dan hasil bumi lainnya. Bagi pinjaman macet dan benar-benar tak mampu bayar, Bank Desa Kumbayau akan rekonstruksi menambah pinjaman baru dengan membuatkan sebuah Usaha Binaan Bumdes, yang diintegrasikan dengan unit usaha yang ada.
Saat ini bentuk pinjaman telah dikembangkan sampai ke leasing desa, untuk membeli peralatan Elektronik (HP, Kulkas, TV, dsb) juga dengan cara mencicil dengan komoditi hasil bumi.
Bumdes Kumbayau Maju Bersama yang berdiri 2017, yang merupakan salah satu Bumdes terbaik tingkat nasional dari Sumatera Barat, dikembangkan dengan konsep yang dipaparkan dalam visi bagaimana dapat menjadi Badan Usaha Milik Desa yang kreatif, inovatif dan terdepan dalam memajukan serta meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Desa Kumbayau ini pada dasarnya minim dengan Sumber Daya Alam, tapi dengan bekal pengalaman dari SDM mumpuni dan penerapan program sosial benefit, dapat mengantarkannya sebagai salah satu BUMDes terbaik di Indonesia,” ujar Ferdy.
Ia menyebutkan pula, perkembangan dari Bumnag yang dikelolanya tak bisa dilepaskan dari tangan dingin Ketua Forum Bumdes Indonesia H Febby Datuk Bangso, yang juga Staff Khusus Kemendesa PDTT. “Beliau menjadi inspirasi bagi kami, sebab hari-harinya selalu memikirkan perkembangan dan kemajuan Bumdes,” kata Ferdy. (ril)