BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Pemerintah Provinsi Bengkulu akan bekerjasama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk merevitalisasi objek wisata Taman Remaja seluas 10 Hektare di Kota Bengkulu menjadi Kebun Raya.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, Yudi Satria DA melalui Sekretaris, Drs H Januar Jumalinsyah mengaku, setelah Pemerintah Kota Bengkulu mengalihkan pengelolaan Taman Remaja ke Pemerintah Provinsi Bengkulu pada Mei 2018 lalu sesuai dengan SK Gubernur No. A.240 B1 Th 2018, Pemprov Bengkulu dalam hal ini Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu pada 27 Juni 2018 telah mengusulkan ke LIPI untuk merevitalisasi Taman Remaja tersebut menjadi Kebun Raya.
\"Konsepnya, Kebun Raya tersebut bakal dijadikan obyek wisata, konservasi tumbuhan, dan satwa. Mirip seperti konsep Kebun Raya Bogor,\" kata Januar, kemarin (17/7).
Konsep pembuatan Kebun Raya sudah dilakukan sejak lama dan ditargetkan menjadi salah satu obyek ekowisata untuk sarana rekreasi, edukasi, kreasi, dan konservasi. Hal tersebut dilakukan mengingat kondisi Taman Remaja yang saat ini belum dimanfaatkan dengan maksimal. \\
\"Masih butuh banyak dibenahi. Sebab, sekarang sudah seperti hutan belukar, makanya lebih baik direvitalisasi,\" ujar Januar.
Revitalisasi bekas taman satwa menjadi Kebun Raya akan dilakukan secara bertahap. Untuk tahap pertama, pemerintah akan mengurus sertifikat lahan sembari menunggu balasan surat dari LIPI di Jakarta.
\"Bila rencana ini berjalan mulus, maka nanti juga bisa dijadikan tempat ekowisata ataupun lokasi olahraga warga,\" terang Januar.
Ekowisata di Taman Remaja dilakukan untuk pengembangan koleksi tumbuhan dan satwa untuk penelitian, baik oleh LIPI maupun lembaga pendidikan di Bengkulu. Selain itu, pengembangan Kebun Raya juga dilakukan untuk pemulihan ekosistem di kawasan tersebut yang telah mengalami degradasi. \"Tujuan utama revitalisasinya untuk konservasi paru-paru kota,\" tutupnya.
Sementara itu, Plt Kepala LIPI, Prof Dr Bambang Subiyanto mengatakan, rencana revitalisasi tersebut saat ini sedang dalam tahap evaluasi. Jika sudah sesuai, maka pihaknya akan mengirimkan tim untuk mendesain lokasi pembangunan Kebun Raya Bengkulu tersebut. \"Kami mendukung revitalisasi tersebut, mengingat jumlah Kebun Raya di Indonesia yang masih sedikit,\" kata Bambang.
Hingga saat ini, jumlah Kebun Raya di Indonesia baru sebanyak 37 dan lima diantaranya dikelola oleh LIPI. Sedangkan, 32 kebun raya lainnya merupakan kebun raya daerah yang dibina dan didukung pembangunannya oleh LIPI melalui PKT Kebun Raya. \"Dari jumlah itu, sebanyak 30 kebun raya dikelola oleh pemerintah daerah dan dua kebun raya oleh universitas,\" jelas Bambang.
Ia mengungkapkan, LIPI tidak bisa berdiri sendiri dalam upaya pembangunan kebun raya di Bengkulu. Untuk itu pihaknya akan bekerjasama dengan Kementerian terkait agar apa yang diharapkan bisa terealisasi.
\"Kami menjalin kerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Dalam Negeri, Kementerian/Lembaga lain, Pemerintah Daerah dan seluruh elemen masyarakat untuk membangun kebun raya di seluruh Indonesia termasuk Bengkulu,\" tutur Bambang.
Salah satu contoh realisasi konkret dari kerja sama ini, seperti LIPI dengan Kementerian PUPR menyusun Roadmap Pembangunan Kebun Raya sebagai Ruang terbuka Hijau pada Kawasan Perkotaan di Indonesia Tahun 2015-2019. Lalu pada tahun ini, akan disusun kembali Roadmap Pembangunan Kebun Raya di Indonesia Tahun 2020-2024. \"Kami berharap Bengkulu juga bisa memiliki kebun raya sendiri untuk menambah jumlah kebun raya di Indonesia,\" tukasnya.(999)