LEBONG, Bengkulu Ekspress – Tulang manusia yang ditemukan pada hari Sabtu (14/07) sekitar pukul 10.00 WIB di aliran sungai Tik Aseak oleh penambang emas tradisional akan dikuburkan. Karena keluarga dan warga Desa Payea Embik Kecamatan Amen meyakini bahwa tulang tersebut merupakan jasad almarhum Zamzami (40) yang hanyut di aliran sungai Tik Aseak pada bulan Maret 2018 yang lalu.
Kapolres Lebong, AKBP Andree Ghama Putra SH SIk melalui Kapolsek Lebong Utara, Iptu Firmansyah mengatakan, bahwa pihak keluarga almarhum dan kepala desa setempat sebelumnya telah berkoordinasi dengan pihaknya beberapa hari yang lalu.
“Mereka yakin jika tulang tersebut tulang keluarganya, karena di tahun ini hanya ada 1 kejadian masyarakat yang terseret sungai Tik Aseak,” jelasnya, kemarin (16/07).
Keyakinan bertambah karena tulang manusia pada saat ditemukan diketahui berada tidak jauh dari tempat almarhum Zamzami terseret air sungai tik Aseak. Untuk itulah dengan keterangan itu pihaknya meminta kepada pihak keluarga dan kepala desa setempat untuk membuat surat pernyataan keyakinan mereka bahwa itu almarhum dan permohonan agar pihak keluarga bisa menguburkannya.
“Kita tinggal menuggu surat pernyataan, setelah itu akan kita serahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan,” sampainya.
Ditambahkan Kapolsek, berdasarkan koordinasi dirinya dan juga pimpinan di Polres Lebong kepada tim DVI Polda Bengkulu yang menjelaskan kornologis kejadian hingga ditemukan serta hasil pemeriksaan sementara. Sehingga diputuskan untuk menyerahkan kepada pihak keluarga korban. “Dengan demikian kita tidak lagi meminta tim otopsi baik dari Palembang atau Jakarta untuk melakukan pemeriksaan,” tutup Kapolsek. (614)