BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Calon Jemaah Haji (CJH) Bengkulu telah mempersiapkan diri untuk berangkat menunaikan ibadah haji. Sebanyak 1.641 jamaah Bengkulu akan dibagi dalam lima Kelompok terbang (kloter), dan diberangkatkan dari Bengkulu pada malam hari.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu, Drs. H. Bustasar MS M.Pd melalui kepala Bidang Perjalanan Haji dan umrah H. Ramlan Karim M.Hi diamini Kasubag Inmas, H. Rolly Gunawan, menjelaskan CJH akan memasuki Asrama Haji Antara Bengkulu pada 22-26 Juli 2018 pukul 07.00 wib.
\"Setiba di asrama, jamaah akan melakukan cek ulang kesehatan, cek kelengkapan dokumen, pembagian gelang pengenal dan pembagian living cost,\" ujarnya.
Pada malam hari pukul 22.30 wib jamaah akan diterbangkan menuju Padang dengan menggunakan pesawat garuda sebanyak dua flight pada malam hari. Akan ada dua penerbangan menuju Padang, masing-masing penerbangan terdiri dari 200 CJH. Setiba di Padang, jamaah akan transit di Bandara Internasional Minangkabau, Sumatera Barat dan pukul 04.05 jamaah bertolak ke Madinah.
\"Jamaah kita akan diberangkatkan bergabung dengan embarkasi Padang pada gelombang I se-Indonesia, bersama empat embarkasi lainnya,\" katanya.
Persiapan administrasi seperti paspor, visa jamaah mendekati final, panitia dan petugas haji pun telah diberikan pengarahan mengenai tugas pokok dan fungsi. Ada 30-an petugas haji non kloter mereka terdiri Tim Pembimbing Haji Indonesia (TPHI), Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI), Tim Pembimbing Haji Daerah (TPHD) dan Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI).
Untuk menyambut ribuan tamu Allah tersebut, Kanwil Kemenag bersama panitia Pemerintah daerah telah mempersiapkan asrama haji, asrama ini setiap harinya akan menampung sedikitnya 400 an jamaah. Sehingga fasilitas telah disiapkan sedemikian rupa, seperti fasilitas tempat istirahat, kesiapan air, dan lainnya.
Kemenag pun telah meratakan bagunan lama sehingga kawasan depan bangunan asrama haji yang baru akan semakin luas, dengan begitu Bus pengantar jamaah dari kabupaten/kota akan mudah melakukan mobilitas disana. \"H-10 asrama haji hari sudah kita sterilkan, sejumlah peralatan untuk menunjang pekerjaan panitia haji berangsur masuk asrama,\" katanya.
Sedangkan koper jamaah akan masuk asrama pada H-3. Jamaah tidak diperkenankan memakaikan jaring pada kopernya, karena saat ditemukan barang yang dilarang dinilai sangat merepotkan petugas. \"Larangan menggunakan jaring pada koper sudah disosialisasikan ke pada Jamaah melalui manasik, diharapkan tidak ada lagi jamaah yang lalai,\" katanya.
Pemerintah juga memberikan kewenangan di daerah untuk memberikan tanda pada koper jamaah. Kebijakan memberikan baru dilakukan tahun ini. Koper jamaah akan diberikan tanda warna kusus pada bagian sudut atas dengan menggunakan warna sebagai identitas dan regu, untuk setiap kabupaten warnanya beda. \"Tujuanya untuk memudahkan petugas dalam mengenali kelompok dan regu, sehingga meminimalisir koper dan paspor yang tertukar,\" katanya. (247)