2 Hari Listrik Padam Total

Kamis 05-07-2018,13:10 WIB
Reporter : Redaksi Terkini
Editor : Redaksi Terkini

LEBONG, Bengkulu Ekspress– Untuk mendukung pembangunan di Kabupaten Lebong, Perusahaan Listrik Negara (PLN) Rayon Muara Aman Kabupaten Lebong, harus melakukan pemadaman total listrik selama dua hari, yaitu Sabtu (7/7) dan Minggu (8/7). Manajer Area Bengkulu Rayon Muara Aman, Satria Cakra Utama mengatakan, bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong melalui Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Perhubungan (PUPRP), melaksanakan pembangunan jalan di kawasan terminal Muara Aman. Namun karena adanya tiang dan jaringan listrik yang harus dipindahkan, akhirnya harus ada pemadaman total.

“Untuk di Pasar Muara Aman ada sekitar 3 hingga 4 tiang yang harus kita pindahkan,” jelasnya kepada Bengkulu Ekspress, kemarin (04/07).

Selain itu, juga ada kegiatan pelebaran jalan di desa Karang Dapo Kecamatan Bingin Kuning hingga Kelurahan Tes Kecamatan Lebong Selatan. Sehingga tiang listrik juga harus digeser agar tidak menghambat pembangunan jalan. “Untuk di kawasan ini ada puluhan tiang yang juga harus dipindahkan,” sampainya.

Untuk itulah pada hari Sabtu dan Minggu ini hampir semua jaringan listrik padam. Karena jarigan yang dipindahkan merupakan jaringan utama. “Selama dua hari kita terpaksa melakukan pemadaman dan kita yakin selama 2 hari semuanya akan selesai,” ujarnya. Adanya pemadaman ini, Satria meminta, kepada masyarakat untuk bisa memaklumi. Sebab, semata-mata untuk mendukung pembangunan Kabupaten Lebong. “Jika tidak dilakukan pemadaman, maka akan membahayakan para petugas ketika memindahkan jaringan kabel,” sampainya.

Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas PUPRP Kabupaten Lebong, Agus Ferdinand ST melalui Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga, Dodi Irawan ST mengatakan, bahwa memang untuk saat ini pembangunan jalan yang sedang dilakukan oleh pihaknya saat ini memng sedang dihentikan sementara.

“Kita tinggal menunggu pemindahan tiang listrik, setelah itu pihak kontraktor akan segera kembali melakukan pembangunan,” ujarnya.

Memang dengan tertundanya pembangunan bobot fisik pembangunan mengalami keterlambatan dari jadwal yang telah direncanakan. Seharunya bobot fisik rencana 31,57 persen lebih, namun saat ini masih sebesar 28,10 persen pembangunan. “Walaupun mengalami keterlambatan, kita berharap penyelesaian bisa sesuai dengan jadwal yang telah ada,” tutur Dodi.(614)

Tags :
Kategori :

Terkait