LEBONG, Bengkulu Ekspress – Sebanyak 24 titik dari 12 Kecamatan yang ada di Kabupaten Lebong, menjadi sampel penghitungan luas produksi padi tahap pertama 2018 yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) Lebong dengan menggunakan Citra Satelit.
Kepala BPS Kabupaten Lebong Ir Sriwiyana Teguh Ananto MSi, mengatakan bahwa kegiatan sendiri mulai dilaksankan pada awal pelaksanaan tanam pertama di tahun 2018 yang lalu hinga selesai panan padi, dimana kegiatan sendiri dilaksanakan di minggu terakhir setiap bulan.
“Sehingga data mengenai penggunaan lahan pada setiap fase dalam pelaksanaan pertumbuhan padi bisa didapat setap waktu,” jelasnya kemarin (28/06).
Dari 24 titik yang diambil dalam penentuan titik koordinat lahan pertanian yang dijadikan sebagai Kerangka Sampel Area (KSA) masing-masing setiap kecamatan diambil 2 titik dengan jumlah masing-masing titik sebanyak 9 sampel titik. “Untuk titik yang dijadikan sampel selama 1 tahun ini tidak berubah, mulai dari awal tanam hingga panen,” ujarnya.
Ditambahkan Sriwiyana Teguh Ananto, dalam melakukan penghitungan pihaknya tidak bisa asal menentukan titik karena jika asal-asalan nantinya tidak akan terkoneksi dengan server BPS pusat yang, sehingga titik yang ditentukan merupakan titik koordinat pertama yang dijadikan sampel pengitungan.
“Jika tidak seperti itu maka tidak akan terhubung dengan server pusat dan akhirnya tidak bisa menentukan hasil produksi yang dilakukan,” sampainya.
Dimana saat ini BPS Lebong tinggal menunggu hasil penghitungan yang dilakukan oleh BPS pusat hasil dari uji coba penghitungan yang menggunakan Citra Satelit. Sehingga bisa diketahui data jumlah produksi padi yang selama ini masih diragukankarena masih menggunakan penghitungan secara manual. “Kita tunggu berapa hasil produksi yang dihasilkan pada masa panan tahun ini,” tuturnya.(614)