Linda-Mirza Menggugat

Jumat 29-06-2018,10:20 WIB
Reporter : Redaksi Terkini
Editor : Redaksi Terkini

BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Tim pasangan nomor urut 4 Linda-Mirza, mempersoalkan perolehan suara Helmi-Dedy yang berdasarkan hasil penghitungan cepat 2 televisi lokal Bengkulu. Sekretris DPD Golkar Kota Bengkulu Antonio Imanda mengatakan, hasil penghitungan suara real count yang menyatakan bahwa perolehan suara Linda-Mirza lebih tinggi yakni mencapai 40.736 atau 31,19 persen, sedangkan Helmi-Dedy hanya 39,234 suara atau 30,04 persen.

\" Ini adalah hasil real count dari tim kami, yang berdasarkan formulir C1 yang dikumpulkan disetiap TPS,\" ujar Antoni saat menggelar konfrensi pers yang didampingi Wakil Ketua Bidang Kominfo Zulkarnain Kaka Jodo, Wakil Ketua Pemenangan Indra Iswara dan Tim Pemenangan Medio Yulistio, Rabu malam (27/6).

Dalam hitungan cepat yang dibuat, pihaknya mengklaim bahwa Linda-Mirza menang di 5 kecamatan yakni Sungai Serut, Ratu Samban, Ratu Agung, Singaran Pati, dan Muara Bangkahulu. Sementara itu, Helmi-Dedy hanya unggul di 4 kecamatan seperti Selebar, Teluk Segara, Gading Cempaka, dan Kampung Melayu.

Menurut Zulkarnain Kaka Jodo, hasil penghitungan ini lebih realistis dan akurat dibanding hasil penghitungan dari lembaga manapun. Sedangkan untuk perolehan paslon nomor urut 1, David-Bakhsir sebesar 28.786 suara atau 22,04 persen. Dan paslon nomor urut 2 ESD-AZA hanya 21.850 suara atau 16,73 persen.  \"Karena pengalaman dulu tahun 2013, Helmi-Linda pernah lakukan seperti ini juga C1 belum sudah mencuri menang jadi kita gak kaget. Inyallah ini menjadi bukti kita.  Semua masyarakat Kota Bengkulu harus membuka mata bahwa inilah hasil,\" jelas Kaka Jodo.

Dengan bukti tersebut, pihaknya mengaku akan melakukan gugatan jika hasil pleno di tingkat KPU kota tetap menyatakan Helmi-Dedy menang. Dan akan meminta KPU untuk mempertimbangkan serta membandingkan keakuratan dan kebenaran data tersebut. \" Pleno adalah ruang formal untuk menetapkan angka maka disinilah kita lihat nanti,\" tambah Medio.

Meski ada yang berencana menggugat kemenangan Helmi-Dedy, namun berbeda dengan pasangan David Suardi -Bahsir yang mengaku legowo atas hitungan cepat. Namun demikian, pihaknya masih menunggu hasil pleno penetapan pungutan suara, mulai dari Panitia Pemilu Kecamatan (PPK) hingga Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bengkulu. Bahkan pihaknya akan tetap mengawal apa yang menjadi keputusan KPU Kota. \"Nanti kalau saksi diminta hadir baik oleh PPK ataupun KPU dalam pleno tersebut, kita siap menghadirkan saksi kita. Tapi yang jelas atas nama pribadi dan keluarga, saya telah menerima hasil Pilwakot,\" ujar David.

Tidak hanya mengawal hasil keputusan KPU. Ternyata David Suardi juga telah ditawari Helmi Hasan sebagai Ketua DPW PAN Provinsi Bengkulu, untuk bergabung menjadi kader PAN. Sebab, sosok David dinilai sebagai seorang petarung demokrasi dari hasil cepat mempu unggul nomor 3. Meski demikian, tawaran tersebut masih ia fikirkan secara matang terlebih dahulu. \"Rabu malam, saya bertemu dengan Pak Helmi di acara TV lokal.  Disitu beliau menawarkan kepada saya untuk bergabung dengan partainya. Saya bilang belum saja terpikir saat ini,\" terang David.

Menurut David, tidak hanya PAN, Parpol lain juga sudah banyak menawarkan dirinya untuk bergabung. Baik itu langsung diminta, maupun melalui orang terdekat David. Saat ini dirinya masih akan fokus terkait hasil penentuan KPU. \"Kalau tawaran sudah ada, tidak hanya dari pak Helmi Hasan. Sejauh ini belum terpikir saja, apakah gabung partai politik atau tidak. Kita lihat saja kedepannya bagaimana,\" ujar David.

Sembari menunggu hasil resmi dari KPU. David bersama timnya dan masyarakat akan menggelar syukuran apa yang telah dicapai saat ini. Menurutnya, meski mendapat urutan ketiga dari hasil hitungan cepat, namun demikian proses Pilwakot telah berjalan sukses, aman dan lancar. \"Saya menyampaikan ucapan terima kasih pada masyarakat dan tim yang sudah bekerja keras dalam mendukung saya. Saya menerima hasil Pilwakot Bengkulu dengan sepenuhnya. Saya mendo\'akan yang menang bisa amanah memimpin Kota Bengkulu,\" ungkapnya.

Disisi lain, Wakil Ketua Tim Pemenangan Paslon ESD-AZA, Nuharman mengaku masih akan mensikronkan data perhitungan pihaknya dengan yang ada di KPU. Sebab, dari hasil sementara paslon ESD-AZA menempati perolehaan suara terakhir dari 3 paslon lainnya. \"Kondisi ini sudah disampaikan pada Paslon kita. Hanya saja untuk angka pastinya belum bisa diketahui, mengingat saat ini kita belum menyatukan hasil perolehan suara dari tiap kecamatan,\" terang Nuharman.

Pihaknya juga masih fokus untuk mengawal hasil pleno mulai dari PPK sampai di KPU Kota. Sehingga perolehaan suara benar-benar fear tanpa ada kesalahaan apapun dalam pesta demokrasi. \"Siapa tau ada perbedaan data perolehan suara masing-masing Paslon. Apalagi seperti sekarang ini, ada 2 tim Paslon yang hasil perhitungannya berbeda. Jadi kita tunggu hasil dari KPU,\" tandasnya.

Sementara itu, Calon Walikota Bengkulu, Helmi Hasan mengaku tidak akan merayakan kemenangan mereka usai meraih perolehan suara tertinggi pada hitung cepat saat Pilkada 2018. \"Tidak ada yang menang dan kalah, ini hanya soal kepada siapa masyarakat mengamanahkan ini, jadi untuk apa ada perayaan,\" kata Helmi.

Pihaknya mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat dan pendukung maupun yang bukan pendukung. Dirinya juga akan serius membangun Bengkulu bersama masyarakat. \"Mari kita sama-sama membangun Bengkulu,\" tukasnya.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bengkulu meminta masyarakat menunggu hasil resmi dari KPU. KPU belum mengeluarkan hasil perolehan suara paslon karena masih menunggu hasil pleno di setiap tingkatan. Ketua KPU Kota Bengkulu, Zaini SAg mengatakan, KPU belum mengeluarkan hasil perolehan suara paslon karena harus menunggu hasil pleno di setiap tingkatan. Proses pemungutan suara dan penghitungan suara di tingkat KPPS telah berjalan aman, lancar dan damai.  \"Besok (hari ini, red) ditingkat Kecamatan DPPK akan merekap hasil perhitungan suara di tingkat KPPS,\" ujar Zaini, kemarin (28/6).

Terkait hasil real count, pihaknya mengaku hal tersebut sudah biasa terjadi dalam pelaksanaan Pilkada. Tetapi masyarakat harus memahami kerja lembaga survei atau perhitungan real count. Sebab hasil sesungguhnya adalah penghitungan manual yang dilakukan KPU. \"Saya minta masyarakat bersabar, sampai hitungan resmi dikeluarkan KPU Kota Bengkulu,\" kata Zaini.

Terkait proses penghitungan, KPU hanya melakukan proses real count dan hanya melalui Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng). Hasil perhitungan suara yang dikeluarkan KPU baru sebatas scan terhadap C1 di masing-masing TPS di Kota Bengkulu. \"Itu bukan hasil resmi, penghitungan ini dilakukan dengan cara merekap C1 dari 622 TPS di Kota Bengkulu,\" terang Zaini.

Ia mengatakan, Pleno penghitungan suara pemilihan Walikota dan wakil Walikota Bengkulu periode 2018-2023 di tingkat PPK dijadwalkan mulai tanggal 29 Juni 2018. Kotak suara dari KPPS sudah ditingkat PPK sejak, Rabu (27/6) usai penghitungan suara. Selanjutnya, PPK akan gelar pleno dengan jadwal mulai tanggal 29 Juni 2018. \"Pleno tingkat KPU dijadwalkan tanggal 4 Juli sampai dengan 6 Juli 2018, tetapi InsyaAllah tanggal 5 Juli 2018 sudah selesai,\" tukas Zaini

Terpisah, Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kota Bengkulu menegaskan belum ada laporan dugaan pelanggaran pelaksanaan tahapan pencoblosan dalam Pemilihan Walikota-Wakil Walikota Bengkulu pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bengkulu Tahun 2018.

Ketua Panwaslih Kota Bengkulu, Rayendra Pirasat mengatakan, sampai saat ini untuk pelaksanaan pencoblosan sampai penghitungan suara di tingkat KPPS belum ada laporan dugaan pelanggaran baik dari Paslon, tim sukses dan masyarakat.

Ia mengatakan semua pengawas sudah bergerak ke kecamatan-kecamatan yang ada di Kota Bengkulu untuk mengawasi pelaksanaan pencoblosan. \"Alhamdulillah aman-aman saja. Kita sudah koordinasi kan dengan baik antara KPU, Panwaslu kecamatan, Panitia Pengawas Kecamatan (PPK), Pengawas Lapangan (PL) Kecamatan, Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan pihak lainnya,\" kata Rayendra, kemarin (28/6).

Koordinasi terus dikuatkan agar jika terjadi dugaan pelanggaran bisa segera ditindaklanjuti. Ia menambahkan Panwaslu Kota Bengkulu akan menanggapi laporan resmi yang disampaikan pihak yang merasa dirugikan. \"Laporan tetap ditanggapi, jangan sampai hak pilih masyarakat terganggu. Apalagi sampai tidak diberikan hak pilih. Jadi koordinasi tetap diintensifkan. Semoga sampai penghitungan suara selesai pada 6 Juli tidak ada masalah,\" terang Rayendra.

Ia menegaskan kembali hingga saat ini belum ada dugaan pelanggaran politik uang maupun lainnya. Akan tetapi pihaknya menemukan pelanggaran administrasi ditemukan di tingkat KPPS. \"Hal tersebut telah diselesaikan dan sekarang tinggal mengawasi perhitungan suara,\" tegasnya.

Panwaslu Kota Bengkulu dan jajaran akan tetap stanby mengawasi penghitungan suara hingga 6 Juli 2018 mendatang. Jika sudah diserahkan ke kecamatan, maka hal itu berada di pengawasan petugas PPL dan Panwascam. \"Namun, tingkat KPPS tetap diminta keterangan apabila diperlukan sebagai bentuk koordinasi,\" imbuh Rayendra.

Ia berpesan kepada semua Paslon dan tim sukses menjaga diri dan tetap menghormati proses Pilkada yang dilaksanakan secara demokratis. \"Kalau ada keberatan dari Paslon maka gunakan jalur yang benar misalnya merasa dirugikan. Tempuh jalur hukum benar melalui Mahkamah Konstitusi (MK) kalau ada sengketa,\" tutupnya.

Sementara itu, Ketua KPU Kota Bengkulu, Zaini SAg mengatakan, pelaksanaan pemilihan Walikota dan wakil Walikota Bengkulu berjalan dengan lancar dan aman. Kelancaran dalam pilkada tahun ini disebabkan oleh koordinasi yang baik antara KPU dengan aparat penegak hukum. \"Kita turun melakukan pemantauan, Kapolda juga ikut memantau. Dan sejauh pantauan kami lancar dan aman tidak ada kendala,\" singkat Zaini.

Pasca Pilkada yang telah berlangsung para Rabu (27/6) lalu, MUI mengimbau masyarakat untuk bersabar dengan hasil perolehan suara Pilkada meski telah muncul angka hitung cepat atau quick count maupun hitung nyata atau real count dari berbagai lembaga survei. Selain itu, masyarakat juga harus saling menjaga silahturahmi antara sesama.

Ketua MUI Provinsi Bengkulu, Prof Rohimin mengatakan, semua pihak hendaknya menunggu hasil penghitungan nyata Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk memastikan pasangan calon yang dinyatakan menang secara definitif. \"Jaga silahturahmi, jangan ada permusuhan, tunggu hasil resmi dari KPU,\" kata Rohimin, kemarin (28/6). Ia mengajak kepada semua pihak untuk menghormati hasil Pilkada karena itu adalah hasil pilihan rakyat dari sebuah proses demokrasi yang harus dijunjung tinggi. \"Jangan sampai Pilkada menimbulkan perpecahan, Kita harus menjunjung tinggi demokrasi,\" imbuhnya.

Ditambahkannya, MUI juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada aparat penyelenggara Pilkada, baik itu KPU daerah, Bawaslu dan aparat keamanan yang sudah menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik, profesional dan penuh tanggung jawab sehingga Pilkada berjalan dengan tertib, aman, lancar dan penuh kegembiraan.

\"Kami bersyukur pelaksanaan Pilkada tahun 2018 di Kota Bengkulu berlangsung dengan aman, lancar, damai dan demokratis. Hal tersebut menunjukkan masyarakat semakin matang dan dewasa dalam berdemokrasi,\" tutur Rohimin.

Selain itu, Ia juga berpesan kepada paslon pemenang Pilkada versi real count dan quick count untuk dapat mencegah euforia pendukungnya untuk merayakan kemenangan secara berlebihan karena hal tersebut dapat melahirkan sikap antipati bagi pihak yang kalah. Paslon pemenang pilkada sebaiknya melakukan islah atau rekonsiliasi sosial antarwarga jika sudah dipastikan menang.

Pasalnya, selama proses pelaksanaan pilkada terjadi berbagai perbedaan, baik perbedaan pilihan paslon maupun perbedaan sikap dan pandangan politik. \"Kami berharap kepada Paslon yang menang untuk dapat mencegah euforia pendukungnya merayakan kemenangan secara berlebihan karena dapat melahirkan antipati ditengah masyarakat,\" tutupnya.(999/151/805)

Tags :
Kategori :

Terkait