CURUP, Bengkulu Ekspress - Setelah masuknya era reformasi di Indonesia, Ketua MUI Rejang Lebong, Mabrur Syah, SPdI SIPI MHI menyebutkan, Islam sudah terbagi menjadi tiga kutub yang berseberangan. Hal ini disampaikan Mabrur usai pembukaan Dialog Kebangsaan dan Tabligh Akbar yang diselenggarakan MUI Rejang Lebong di Aula IAIN Curup Senin (25/6) kemarin.
Dijelaskan Mabrur, tiga kutub yang dimaksud yaitu ekstrim kiri yaitu mereka yang menganut paham-paham sekuler, liberal dan komunis. Kemudian kutub kedua adalah ekstrim kanan yaitu mereka yang mengedepankan radikalisme atas nama agama seperti kegiatan terorisme atau pengeboman yang sering terjadi di tanah air. Kemudian satu lagi adalah Islam yang ada di tengah yaitu wathaniyah yang memberikan penguatan Islam yang moderat dan kebangsaan.
Oleh karena itu, MUI sebagai organisasi yang cinta Islam dan cinta Indonesia memiliki tugas untuk menyatukan kembali ketiga kutub tersebut, salah satunya dengan mengadakan seminar yang mengambil tema merajut ukhuwah wathoniyah dalam bingkai Islam Wasathiah.
\"Kita ingin kedepannya setiap umat Islam yang ada di Indonesia harus cinta Islam dan cinta Indonesia,\" harap Mabrur.
Karena menurut Mabrur, ketika seseorang atau kelompok hanya mencintai kemajemukan dan kebhinekaan tanpa mencintai Islam, maka akan menimbulkan sekuler, sedangkan bila hanya mencintai Islam dan tidak mencintai Indonesia, maka mereka akan mengganti dasar negara.
Kegiatan dialog kebangsaan tersebut, menurut Mabrur diikuti beberapa kalangan mulai dari mahasiswa IAIN Curup yang akan melaksanakan kegiatan praktek kerja lapangan dengan harapan mereka bisa menyampaikan ilmu yang mereka dapat ke masyarakat tempat mereka mengabdi, serta diikuti oleh sejumlah organisasi keislaman dan pengurus MUI dari beberapa daerah di Provinsi Bengkulu.
\"Kegiatan ini selain untuk mempererat persatuan bangsa, juga untuk mendukung program Rejang Lebong relegius dan menyemarakkan peringatan HUT Kota Curup tahun 2018 ini,\" papar Mabrur Syah.
Sementara itu, Wakil Bupati Rejang Lebong, H Iqbal Bastari Spd MM yang membuka kegiatan tersebut menyampaikan apresiasinya atas kegiatan yang dilaksanakan oleh MUI Rejang Lebong tersebut. Ia berharap kegiatan tersebut merupakan bagian dari memperjuangkan kebenaran.
Dalam kesempatan tersebut, Wabup mengingatkan bahwa mereka yang menganut paham radikal maupun sekuler dan paham lainnya yang tidak sesuai dengan kaidah islam karena lagi tersesat sehingga menjadi tugas semua pihak untuk meluruskan mereka kembali. \"Mari kita tunjukkan bersama-sama bahwa Islam itu rahmatan lil \'alamin bukan yang ngebom dan lainnya,\" sampai Wabup.
Untuk mensuskseskan kegiatan Dialog Kebangsaan kemarin, MUI Rejang Lebong menghadirkan pembicara dari MUI Pusat yaitu KH Dr Sodikun MSi dan KH Cholid Nafis LC MA Phd serta Ketua MUI Provinsi Bengkulu, Prof Dr Rohimin.(251)