KOTA MANNA BEN, Bengkulu Ekspress– Satu Minggu lagi menjelang hari raya idul fitri, harga kebutuhan pokok mulai bergerak naik. Hal itu diketahui dari hasil pantauan anggota Satreskrim Polres Bengkulu Selatan bersama dinas perdagangan Bengkulu Selatan (BS).
“ Hasil pantauan kami, pada umumnya harga kebutuhan masih stabil, namun sebagian sudah ada yang bergerak naik,” kata Kapolres Bengkulu Selatan, AKBP Rudy Purnomo SIK MH melalui Kasat Reskrim, AKP Enggarsyah Alimbaldi SH SIK didampingi Kanit Tipiter, Ipda Kusyadi SH saat memantau harga kebutuhan pokok di pasar Ampera, Kamis (7/6).
Adapun barang yang mulai merangkak naik diantaranya cabai merah dari sebelumnya Rp 23 ribu per kg, saat ini sudah menjadi Rp 28 ribu per kg, atau mengalami kenaikan Rp 5 ribu per kg. Cabai rawit saat ini harganya sudah Rp 40 ribu per kg, sedanhkan sebelumnya hanya Rp 35 ribu per kg, naik Rp 5 ribu per kg. Selain itu telor ayam dari sebelumnya hanya Rp 40 ribu per karpet, saat ini sudah Rp 44 ribu per karpet atau mengalami kenaikan Rp 4 ribu per karpet. Kemudian sagu dari sebelumnya hanya Rp 8 ribu per kg, saat ini sudah menjadi Rp 12 ribu per kg. “ Pasokan sagu saat ini kosong,” ujar Wati (49) pedagang manisan di pasar Ampera.
Hal senada juga disampaikan pedagang cabai, Ispin (42). Menurutnya selama ini pasokan cabai banyak, tidak hanya dari Bengkulu Selatan, namun juga dari luar yakni dari Pagar Alam dan Lampung. Namun saat ini pasokan sedikit, sedangkan harganya juga merangkak naik. “ Pasokan cabai sedikit sedangkan permintaan meningkat,” ujarnya.
Meskipun harga-harga kebutuhan pokok tersebut mulai merangkak naik. Namun ada juga sebagian kebutuhan pokok yang harganya tetap stabil, seperti harga daging yang masih Rp 130 ribu per kg, kemudian harga bawang merah Rp 35 ribu per kg dan ada juga Rp 28 ribu per kg , bawang putih ada yang Rp 25 ribu per kg dan ada juga Rp 35 ribu per kg. Selain itu harga ayam potong juga masih stabil yakni masih Rp 48 ribu per kg.
Begitu juga dengan harga beras, masih Rp 30 ribu per kulak. “Saat ini permintaan daging masih sepi bahkan berkurang, daging dua meja yang kami jual masih banyak yang belum laku,” keluh Buyung (51) penjual daging di Pasar Ampera, Kamis (7/6).