LEBONG, Bengkulu Ekspress - Persiapan pengamanan hari raya Idul Fitri 1439 H 2018 yang akan digelar selama 18 hari mulai dari tanggal 7-24 Juni 2018. Kemarin (06/06), telah dilaksankan apel gelar pasukan Operasi Katupat Nala 2018 dengan melibatkan ratusan personil baik dari pihak kepolisian, TNI, Satpol PP, Dinas Kesehatan dan Pramuka.
Dalam operasi Ketupat Nala 2018, Polres Lebong menurunkan 2 per 3 personil (172 anggota). Ditambah anggota TNI serta instansi terkait lainnya. Dimana seluruh personil yang dipersiapkan untuk disiagakan di 6 pos yang disebar di Kabupaten Lebong, masing-masing 4 pos pelayanan yang akan ditempatkan di kawasan objek wisata Air Putih Kecamatan Pinang Berlapis, Arum Jeram yang ada kawasan Rimbo Pengadang, Danau Picung yang ada di Kecamatan Pelabai dan objek wisata Danau Tes.
Kecamatan Lebong Selatan. Sementara 2 Pos pengamanan (pospam) akan disiagakan di depan masjid Agung Sultan Abdullah Kelurahan Tanjung Agung Kecamatan Pelabai dan Pasar Muara Aman Kecamatan Lebong Utara. Disampaikan Kapolres Lebong AKBP Andree Ghama Putra SIk MSi yang menjadi Inspekur upacara Apel gelar pasukan Operasi Katupat Nala 2018, bahwa selain ditempatkan di pos yang telah dibuat, anggota nantinya akan melakukan patroli keliling guna memastikan dan memonitor terjagannya keamanan serta Kamtibmas di wilayah Kabupaten Lebong.
\"Selainitu, kita juga mempersiapkan kendaraan dobel cabin, sedan dan truk untuk melakukan operasi selama lebaran,\" sampainya.
Dengan diturunkannya anggota di berbagai tempat, merupakan salah satu wujud pelayanan serta dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat. \"Personel akan siaga 24 jam penuh, untuk memberikan pelayanan,\" tuturnya.
Ditambahkan Kapolres, membacakan amanat Kapolri Jenderal Tito Karnavian, ada 4 potensi kerawanan yang juga harus menjadi perhatian dan diwaspadai bersama. Pertama adalah stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan. Pada tahun 2017 secara umum stabilitas harga pangan dapat terjaga dan tidak terjadi kelangkaan bahan pangan. \"Selanjutnya permasalahan kelancaran dan keselamatan arus mudik dan arus balik,\" ucapnya.
Selanjutnya kerawanan yang juga harus diwaspadai potensi bencana alam dan gangguan kamtibmas lainnya, seperti curat, curas, curanmor, copet, pencurian rumah kosong, begal, dan hipnotis. Dan potensi kerawanan keempat adalah, ancaman tindak pidana terorisme yang tidak mengenal waktu untuk menjalankan kejahatannya.
\"Saya menekankan kepada seluruh Kasatwil untuk terus meningkatkan kegiatan deteksi intelijen yang diimbangi dengan upaya penegakan hukum secara tegas (preemtif strike), melalui optimalisasi peran Satgas Anti Teror di seluruh Polda jajaran,\" tegas Kapolres, membacakan amanat Kapolri.(614)