PONDOK KUBANG BENGKULU TENGAH, Bengkulu Ekspress - Keluhan masyarakat Desa Paku Haji, Kecamatan Pondok Kubang, Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) mengenai ancaman ancaman abrasi akhirnya mendapat respon dari Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bengkulu Tengah. Bahkan, Wakil Bupati (Wabup) Bengkulu Tengah, Septi Peryadi STP yang mengetahui hal itu langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak), Senin (4/6) kemarin.
Dari hasil pendataan, Wabup, terdapat seluas 5 hektar lahan perkebunan masyarakat yang berada dalam posisi terancam. Pasalnya, derasnya arus air semakin membuat daerah aliran sungai (DAS) semakin meluas. Dampaknya, lahan perkebunan masyarakat yang terdapat di sekitar DAS semakin menyempit dan terancam hilang.
\"Secara keseluruhan, ada sekitar 5 hektar lahan milik warga yang dalam kondisi berbahaya ancaman abrasi sungai,\" kata Wabup.
Lebih lanjut, Wabup mengatakan bahwa pihaknya sudah menampung seluruh aspirasi masyarakat dan akan menindaklanjutinya. Sehingga, penanggulangan bencana di sekitar aliran sungai Desa Paku Haji bisa segera diantisipasi.
\"Saya sudah menyampaikan hal ini ke Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkulu Tengah. Dengan harapan, pembangunan beronjong penahan abrasi bisa segera dilakukan,\" kata Wabup.
Meski demikian, Wabup meminta agar masyarakat bisa lebih bersabar sembari menunggu adanya pembangunan, baik itu dari dana yang berasal dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) ataupun dari anggaran pendapatan dan belanja nasional (APBN). \"Keterbatasan dana terkadang menjadi hambatan dalam melakukan pembangunan, terlebih lagi dana yang dibutuhkan cukup besar,\" pungkas Wabup.(135)