HONDA BANNER

Era Digital dan Pentingnya Passion untuk Berkembang

Era Digital dan Pentingnya Passion untuk Berkembang

Era Digital-Antara-

Menurut Angela Duckworth, penulis buku "Grit", passion harus disertai dengan ketekunan. Tanpa "grit" (kemampuan untuk bertahan dan terus berusaha), passion hanya akan menjadi semangat sesaat yang mudah padam. Artinya, untuk benar-benar mewujudkan passion dalam kehidupan, kita harus siap menghadapi rintangan dengan keberanian dan konsistensi.

Strategi

Menemukan dan mengembangkan passion bukanlah proses instan. Ia membutuhkan eksplorasi, pembelajaran, dan keberanian untuk mengambil langkah.

Langkah pertama adalah mengenali minat sejak dini. Passion sering kali lahir dari pengalaman, bukan teori. Dengan mencoba berbagai aktivitas, seseorang dapat menemukan apa yang benar-benar membuat mereka bersemangat. Proses ini mungkin memerlukan waktu, tetapi setiap pengalaman baru adalah kesempatan untuk mengenali diri lebih baik.

Setelah menemukan bidang yang menarik, langkah berikutnya adalah mendalami pengetahuan. Passion tumbuh ketika kita memahami suatu bidang ditekuni secara mendalam. Investasikan waktu untuk belajar, membaca, dan berlatih. Semakin kita menguasai keterampilan, semakin besar rasa percaya diri dan kecintaan terhadap bidang tersebut. Di sinilah peran mentor menjadi sangat penting. Bimbingan dari orang yang berpengalaman dapat memberikan arahan, inspirasi, dan jaringan yang mendukung perjalanan kita.

Meskipun demikian, passion saja tidak cukup jika tidak relevan dengan realitas. Menggabungkan passion dengan kebutuhan pasar adalah strategi yang bijak. Temukan titik temu antara minat pribadi dan peluang yang ada agar passion juga bernilai secara ekonomi.

Selain itu, membangun jaringan dengan komunitas yang memiliki minat sama akan memperkuat motivasi dan membuka peluang kolaborasi. Lingkungan yang mendukung dapat menjadi katalisator untuk pertumbuhan passion.

Pendapat ahli, seperti Cal Newport dalam bukunya "So Good They Can’t Ignore You" mendukung gagasan ini. Newport berargumen bahwa passion sering kali muncul, setelah kita menguasai keterampilan tertentu, bukan sebelum.

Artinya, jangan menunggu passion datang dengan sendirinya. Bangun keterampilan dan passion akan mengikuti. Dengan kata lain, passion bukan hanya tentang menemukan apa yang kita sukai, tetapi juga tentang menciptakan kondisi agar kita bisa mencintai apa yang kita lakukan.

Di tengah dunia yang berubah cepat, passion bukan lagi sekadar pilihan, melainkan kebutuhan. Passion memberikan energi untuk terus belajar, beradaptasi, dan berinovasi. Tanpa passion, pekerjaan hanya menjadi rutinitas. Sebaliknya, dengan passion, pekerjaan berubah menjadi sarana pencapaian diri dan kontribusi nyata.

Hanya saja, passion tidak datang begitu saja. Ia harus dicari, diasah, dan disinergikan dengan peluang. Tantangan, seperti tekanan sosial, ketakutan gagal, dan keterbatasan finansial adalah nyata, tetapi bukan penghalang. Mereka yang berani mengeksplorasi, membangun keterampilan, dan menghubungkan minat dengan kebutuhan pasar akan memiliki keunggulan kompetitif.

Era digital menuntut kita untuk lebih kreatif dan adaptif. Passion adalah bahan bakar yang membuat kita tidak hanya bertahan, tetapi juga unggul. Jadi, jika Anda ingin sukses, berhentilah sekadar mengejar angka dan status. Mulailah bertanya, "Apa yang membuat saya bersemangat untuk bangun setiap pagi?" Jawaban atas pertanyaan itu bisa menjadi titik awal perjalanan menuju kesuksesan yang autentik dan berkelanjutan.(Antara)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: